Header Ads

Contact Us

Di Forum Pertahanan, China Kecam Intervensi AS di Asia

Berbicara dalam Forum Pertahanan Regional Xiangshan ke-7 di Beijing, Menteri Pertahanan China Chang Wanguan secara tidak langsung menyinggung AS yang menurutnya sering mendiskreditkan kepentingan bahkan keamanan negara-negara lainnya di kawasan.

Di Forum Pertahanan, China Kecam Intervensi AS di Asia
Ilustrasi, photo:(AFP Photo/Lockheed Martin)
China mengecam intervensi Amerika Serikat di Asia, khususnya terkait sengketa wilayah di Laut China Selatan dan konflik kedua Korea.

"Beberapa negara mencari superioritas militer yang absolut, memperkuat aliansi militernya, dan keamanan nasional yang mutlak bagi negaranya dengan mengorbankan keamanan negara lainnya," ujar Chang seperti dikutip AFP, Senin (11/10).

China telah gerah semenjak pemerintah Barack Obama memfokuskan kebijakan luar negeri AS pada penguatan eksistensi di Asia. Melalui kebijakan luar negeri 'Pivot to Asia', AS berupaya mempererat kerjasama militer dan ekonomi dengan negara-negara rival China, terutama yang bersengketa di Laut China Selatan.

Hal ini memicu ketidaksukaan China. Pemerintah Beijing menilai, kehadiran AS di Asia semakin menahan China menjadi yang terkuat  di kawasan itu.

Dengan dalih mempertahankan kebebasan navigasi, AS meningkatkan perannya di Laut China Selatan. China sendiri memicu ketegangan setelah bersikap agresif dengan mengirim kapal patroli ke perairan yang juga diklaim oleh Brunei, Malaysia, Filipina, Vietnam dan Taiwan itu,

China dalam pertemuan Forum Pertahanan Regional Xiangshan juga mengkritik penempatan sistem pertahanan rudal di Korea Selatan untuk mengantisipasi serangan dari Korea Utara. Beijing khawatir, sistem bernama THAAD itu akan digunakan untuk menyerang China.

Jenderal China Chai Jun dalam pertemuan itu mengatakan kehadiran sistem pertahanan AS di Korsel bisa memicu "perlombaan senjata tingkat tinggi, bahkan di antariksa."

Setali tiga uang dengan China, Rusia dalam pertemuan itu juga menyatakan kecaman terhadap sistem rudal AS di Korsel. Menurut wakil menteri pertahanan Rusia Anatoly Antonov, tanpa menyebut nama AS, penempatan THAAD akan memperparah ketegangan di kawasan dan menambah masalah.

"Kami prihatin atas adanya upaya negara tertentu mengekploitasi situasi yang rumit di Semenanjung Korea," kata Antonov.

Sumber: cnnindonesia

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.