TNI AD kerahkan puluhan tank Leopard ke Natuna
Tank Leopard TNI AD di angkut menggunakan kapal ADRI-L |
Latihan antar kecabangan (latancab) TNI-AD itu bakal dilaksanakan pada 10 November dan puncaknya pada 16 dan 17 November. Segala persiapan latihan terus dilakukan.
Sekitar 4.000 personel TNI-AD dari berbagai cabang atau kesatuan dikerahkan ke Natuna untuk mengikuti latihan.
Seluruh personel tersebut akan diberangkatkan dari kesatuannya secara bertahap. Selain itu, alat utama sistem persenjataan (alutsista) dikerahkan untuk mendukung latihan tersebut.
Di antaranya, tiga unit main battle tank (MBT) Leopard dari Batalyon Pembekalan Angkutan (Yonbekang)-4/Air di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, kemarin (21/10).
Komandan Yonbekang-4/Air Letkol Cba Atjep Miharja Soma mengatakan, tiga tank taktis modern milik TNI-AD tersebut diberangkatkan ke Natuna dengan menggunakan kapal pendarat serbaguna KM ADRI-L 1.200 dead weight tonnage (DWT).
Dengan tiga tank itu, akan ada total 19 Leopard yang diberangkatkan dari Yonbekang-4/Air. “Saat ini 16 tank Leopard yang berangkat dari sini sudah ada di Natuna.
Tinggal menunggu tiga tank dari sini,” kata Atjep setelah memimpin seremoni pemberangkatan tiga unit Leopard ke Natuna dengan KM ADRI-L kemarin.
Atjep mengatakan, jumlah tank buatan Jerman yang akan dikerahkan dari seluruh kesatuannya ke Natuna lebih banyak lagi. “Lebih dari 100 unit tank Leopard akan dikerahkan dari seluruh Indonesia,” ujarnya.
Menurut dia, kendaraan tempur lapis baja ditempatkan di Natuna hanya untuk mengikuti latihan. Bukan untuk memperkuat pertahanan di wilayah perbatasan.
“Sementara untuk latihan saja. Info lainnya saya belum dapat,” ujarnya.
Selain mengerahkan Leopard, pihaknya diperintah untuk membantu penempatan sejumlah alutsista lainnya ke Natuna.
Di antaranya, meriam 155 mm Caesar tipe truck mounted dan tank Marder. Kepuspen TNI Brigjen TNI Wuryanto mengatakan, Natuna tahun ini memang dijadikan sebagai pusat lokasi latihan tempur besar-besaran dari tiga matra secara bergantian.
Dia mengatakan, ada dua alasan mengapa Natuna dipilih sebagai tempat latihan. Pertama, lokasinya strategis dan dapat menunjang latihan militer berskala besar.
Kedua, Natuna adalah daerah yang tepat untuk menunjukkan kemampuan TNI kepada masyarakat sendiri sekaligus kepada “pihak-pihak lain”.
“Ini lho kemampuan TNI dalam menjalankan tugas,” tutur Wuryanto saat dihubungi Jawa Pos kemarin.
Wuryanto mengungkapkan, setelah setiap matra TNI menyelesaikan latancab di Pulau Natuna, pihaknya berniat mengadakan latihan militer yang lebih besar lagi.
Yakni, latihan militer antarmatra yang diikuti TNI-AL, AU, dan AD. Namun, dia belum dapat menyebutkan jadwal dan lokasi latihan tersebut. “Masih akan dilihat kondisinya dulu,” ujarnya.
Sumber: Jawapos
Tidak ada komentar