Pertempuran Udara Sudah Dimulai
NATUNA - Intensitas
pesawat tempur mengudara di angkasa Natuna, Kepulauan Riau, terlihat
meningkat, Rabu (3/10). Selain suara pesawat tempur, terdengar juga
dentuman rudal udara yang ditembakkan.
Latihan Angkasa Yudha di Natuna kali ini
berbeda dari latihan beberapa tahun lalu. Saat ini puluhan pesawat
tempur dari sejumlah skuadron tempur disiagakan di Lanud Ranai.
Tidak hanya simulasi pertempuran udara
diatas pangkalan udara Ranai, sejumlah pesawat hercules dan heli lalu
lalang menerjunkan personel. Rudal Oerlicon sudah diuji coba dalam
latihan tersebut.
Danlanud Ranai sekaligus Komandan Latihan
Angkasa Yudha 2016 Kolonel Pnb Nurtantio Affan mengatakan, latihan yang
digelar merupakan simulasi pertempuran udara.
Simulasi yang dilaksanakan kata Danlanud,
adalah simulasi pertempuran udara, penembakan udara ke darat, penembakan
darat ke udara penerjunan satuan tempur, SAR tempur, dan kegiatan
simulasi pertempuran lainnya.
Dalam simulasi ini sambungnya, melibatkan
banyak unsur tempur. Diantara flight Sukhoi, F16, T-50 Golden Eagle,
Hawk 109/209, Super Tucano, C-130 Hercules, Cassa 212, heli SA-330 Puma,
Pasukan Khas AU (Paskhas), dan kekuatan udara lainnya.
"Simulasi pertempuran udara sudah dimulai,
semua flight disiagakan di Lanud Ranai," ujar Nurtantio seperti
diberitakan batampos (Jawa Pos Group) hari ini (4/10).
Sementara itu, satu skuadron pesawat
tempur jenis Sukhoi, bersiaga di Bandara Internasional Hang Nadim Batam.
Sekitar pukul 09.35 pesawat tersebut mendapat panggilan dan bergerak ke
arah perairan Natuna.
Ada informasi mengenai pesawat tempur
asing yang memasuki wilayah Negara Republik Kesatuan Indonesia (NKRI).
Dengan dilengkapai amunisi penuh, tiga pesawat Sukhoi berangkat menuju
Natuna. Sedangkan satu pesawat "stand by" di Bandara Hang Nadim. Pesawat
ini dipersiapkan bila terjadi hal-hal yang di luar rencana.
"Kami melakukan pertempuran air to air," kata Komandan Skuadron 11 Makassa, Letnan Kolonel Pnb Davit Ali Hamzah, Senin (3/10).
Davit menceritakan bahwa pihaknya
melakukan berbagai manuver saat perang "air to air" tersebut.
Pertempuran udara tersebut berlangsung cukup sengit. Kedua belah pihak
saling serang, dan mengunci dengan rudal.
Setelah berhasil melumpuhkan lawan. Pihak
TNI AU, mendapat kabar adanya "home base" di dekat perairan Natuna.
Sehingga diberlakukan Suppression of Enemy Air Defenses (SEAD).
SEAD merupakan misi yang sangat menentukan
dalam kampanye udara. Sebab misi SEAD menentukan sukses atau tidaknya
serangan udara. Sukhoi dengan bantuan dari F16 dari Pekanbaru dan T60
dari Madiun, ditugasi untuk menghancurkan sistem pertahan udara lawan.
Misi SEAD memiliki resiko yang cukup
tinggi, sebab mereka akan memasuki wilayah yang kekuatan anti udaranya
yang masih utuh. Sehingga perlu kecakapan yang tinggi, untuk memasuki
wilayah tersebut.
"Sukhoi sebagai striker-nya, untuk
menghancurkan target. F16 juga memiliki striker, dan akhirnya kami
berhasil menghancurkan sasaran," ucapnya.
Selain berlatih penyerangan, Davit
mengatakan pihaknya melakukan latihan manuver cover shutting. Manuver
ini untuk melakukan pendaratan.
Menuver ini memperlihatkan tiga pesawat
sukhoi membentuk formasi segitiga. Ketiga pesawat tersebut terbang
mengelilingi Bandara Internasional Hang Nadim Batam.
Lalu tiba-tiba salah satu pesawat
melakukan manuver seperti kobra sedang mematuk lawannya. Sementara dua
pesawat tetap siaga di bawahnya. Dua kali terbang mengelilingi Bandara
Hang Nadim, tiga pesawat tempur canggih buatan Rusia itu akhirnya
mendarat.
Atraksi pesawat tempur ini, menarik
perhatian masyarakat. Beberapa pengunjung Bandara Hang Nadim,
menyaksikan atraksi manuver sukhoi dari balik pagar. Terlihat mereka
begitu antusias, melihat pertunjukan tersebut.
Komandan Lanud Tanjungpinang Kolonel Pnb Ign Wahyu Anggono, menyebutkan bahwa Angkasa Yudha latihan puncak TNI AU.
Latihan ini selalu digelar setiap
tahunnya. Latihan ini melibatkan lima unit Sukhoi, tujuh unit F-16, T60,
dua heli dan satu hercules. "Pemusatan latihan ini akan kami gelar di Natuna," katanya.
Latihan ini tak hanya merangkap taktis
perang, tapi juga pengawasan dan penghalauan. "Hang Nadim menjadi
pangkalan aju (utama) selama latihan ini berlangsung," ucap Wahyu.
Latihan ini juga akan dibantu dengan penggunaan flight radar yang berada di Tanjungpinang dan Ranai.sumber: JPNN
Tidak ada komentar